Bahasa Guru

Wahai
Bilalah dulu engkau mau menengok sejenak
Sudah berapa jauh kah engkau menapak?
Sudah berapa ribu momentum yang tak kau simak?

Tatapanmu seperti mistar, lurus
Tak pernah menengok raqib - atid
Tak pernah menyapa angin yang berhembus
Lupa akan segala ada

Di sudut-sudut jalan kau langsung berbelok saja
Tak kau balas salam dari daun yang jatuh
Di sela-sela kau duduk sejenak dan menghela
Tak kau tanggapi gemercit dahan pohon yang dengan adamu ia bermesra

Lalu dengan cueknya malah kau berpaling
Pergi menulis puisi kemarahan
"Dimana Engkau Tuhan? Hampir mati batinku rasanya!"
"Lelah aku menungguMu, ku berdoa Kau tak hadir juga!"

Wahai pujangga
Bilalah dulu engkau mau menengok sejenak
Kepada angin dan kepada kiri dan kanan
Kepada daun yang jatuh dan kepada dahan

Tuhan telah hadir
Melalui bahasa yang lebih purba dari bahasa kata
Melalui bahasa kaum pendahulumu
Bahasa Guru......bahasa alam semesta

Comments

Popular Posts