Jujur Itu Mudah, Yang Sulit Menerimanya
Orang
jujur sangatlah banyak. Tapi kalah banyak dengan yang tidak bisa
menerima kejujuran. Kejujuran sesungguhnya mudah untuk diucapkan,
kejujuran membuat hati kita terasa lebih ringan. Jadi yang menjadikannya
berat bukanlah kejujuran itu sendiri, melainkan reaksi yang timbul dari
orang-orang yang tidak mampu menerima kejujuran. Ketidakmampuan dalam
menerima kejujuran ini seharusnya menjadi satu sorotan penting didalam
pembangunan peradaban kita.
Kejujuran
mempunyai banyak bentuk dalam berbagai bidang. Dalam olahraga kita
mengenalnya dengan sportif, dalam penelitian kita mengenalnya dengan
objektif, dan lain sebagainya. Datang tepat waktu sesuai dengan janji
adalah salah satu contoh penerimaan kejujuran. Coba bayangkan, jika
banyak orang berangkat rapat, ke kantor, ke kampus, dan lain sebagainya
dengan tepat waktu (datang 20 menit sebelum jam yang dijanjikan
misalnya) maka mungkin kita tidak akan sangat jarang melihat orang
ngebut dijalan raya. Kita akan sangat jarang mendengar suara nyaring
klakson kendaraan yang buru-buru ingin menyalip. Emosi kita dijalan raya
akan turun, pikiran lebih rileks, dan mungkin saja angka kecelakaan
akibat ngebut akan berkurang jumlahnya.
Contoh
lain, seseorang dalam suatu kelompok ditugasi untuk mengcompile seluruh
file pekerjaan. Usahakan untuk segera menyelesaikan dan segera mengirim
filenya kepada orang tersebut sebelum deadline yang ditentukan. Dengan
begitu, dia bisa mengerjakan tanggung jawabnya yang lain, janji-janjinya
yang lain. Dengan kita bersikap jujur, kita memberi kesempatan juga
kepada orang lain untuk jujur. Bayangkan jika seluruh anggota kelompok
telat mengirim filenya, dia harus menunggu semuanya mengirim file dulu
sehingga tanggung jawab atau mungkin janji-janjinya tidak mampu
terpenuhi. Hal yang sangat-sangat sederhana bukan? Tapi kenyataannya,
hal seperti itu masih jauh adanya dalam masyarakat kita.
Tentunya
kejujuran juga harus disampaikan dengan santun dan bijaksana. Tidak
mungkin kita dengan terang-terangan mengatakan kepada teman kita yang
sedang sakit berat bahwa hidupnya secara medis tinggal 1 bulan lagi. Hal
seperti itu harus disikapi dengan hati-hati dan bijaksana. Namun
terlepas dari itu, pada dasarnya kejujuran akan membawa dampak yang baik
bagi kehidupan kita maupun orang lain. Kejujuran akan membawa kita
lebih dekat dengan keadilan.
Comments
Post a Comment