Menafikan Makna

kemarin ku mendengar megafon bersenandung
gemercik bagai air mancur di halaman rumahku
airnya mengalir tak karuan tak tentu
tetapi yang ku tau, ia hidup dalam deru

seolah kini aku berada dalam imaji damai
seolah semua bersenandung rindu kepada fana
mengatasnamakan diri sebagai pejuang diri
namun satu peluh dari pori tiada ada

sarkasme-sarkasme plesteran tembok terlontar
tembok tuli dan buta aksara
tak mengerti retorika dan seni berbahasa
ditempelkan saja ideologi komedi

menafikan makna

Comments

Popular Posts